Selasa, 11 April 2017



KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
Pada era global seperti sekarang ini, keamanan sistem informasi berbasis Internet menjadi suatu keharusan untuk lebih diperhatikan, karena jaringan Internet yang sifatnya publik dan global pada dasarnya tidak aman. Pada saat data terkirim dari suatu komputer ke komputer yang lain di dalam Internet, data itu akan melewati sejumlah komputer yang lain yang berarti akan memberi kesempatan pada user tersebut untuk mengambil alih satu atau beberapa komputer. Kecuali suatu komputer terkunci di dalam suatu ruangan yang mempunyai akses terbatas dan komputer tersebut tidak terhubung ke luar dari ruangan itu, maka komputer tersebut akan aman. Pembobolan sistem keamanan di Internet terjadi hampir tiap hari di seluruh dunia. Akhir-akhir ini kita banyak mendengar masalah keamanan yang berhubungan dengan dunia Internet. Di Indonesia sendiri beberapa orang telah ditangkap karena menggunakan kartu kredit curian untuk membeli barang melalui Internet. Akibat dari berbagai kegiatan ini diduga kartu kredit dari Indonesia sulit digunakan di Internet (atau malah di toko biasa di luar negeri). Demikian pula pembeli dari Indonesia akan dicurigai dan tidak dipercaya oleh penjual yang ada di Internet. Kejahatan cyber atau lebih dikenal dengan cyber crime adalah suatu bentuk kejahatan virtual dengan memanfaatkan media komputer yang terhubung ke Internet, dan mengekploitasi komputer lain yang terhubung juga pada Internet. Adanya lubang-lubang keamanan pada sistem operasi menyebabkan kelemahan dan terbukanya lubang yang dapat digunakan para hacker, cracker dan script kiddies untuk menyusup ke dalam computer tersebut.
Pada dasarnya ancaman datang dari seseorang yang mempuyai keinginan memperoleh akses ilegal ke dalam suatu jaringan komputer. Oleh karena itu, harus ditentukan siapa saja yang diperbolehkan mempunyai akses legal ke dalam sistem, dan ancamanancaman yang dapat mereka timbulkan. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh menyusup dan sangat berguna apabila  dapat membedakan tujuan-tujuan tersebut pada saat merencanakan sistem keamanan jaringan komputer. Beberapa tujuan para penyusup pertama adalah pada dasarnya hanya ingin tahu sistem dan data yang ada pada suatu jaringan komputer yang dijadikan sasaran. Penyusup yang bertujuan seperti ini sering  disebut dengan The Curius. Kedua membuat sistem jaringan menjadi down, atau mengubah tampilan website. Penyusup yang mempunyai tujuan seperti ini sering disebut sebagai The Malicious. Ketiga berusaha untuk memanipulasi sumber daya di dalam sistem jaringan komputer untuk memperoleh popularitas. Penyusup seperti ini sering disebut sebagai The Profile Intruder. Ketiga ingin tahu data apa saja yang ada di dalam jaringan komputer untuk selanjutnya dimanfaatkan untuk mendapat uang. Penyusup seperti ini sering disebut sebagai The Competition.
Pengertian Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer. Langkah-langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang tidak sah yang disebut “penyusup” untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer . Tujuan /Keamanan jaringan komputer/ adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan komputer
Jika diamati mengenai keamanan maka keamanan jaringan komputer dapat ditinjau dari segi bentuknya yaitu seperti berikut:
1)      Keamanan hardware
Keamanan hardware berkaitan dengan perangkat keras yang digunakan dalam jaringan komputer. Keamanan hardware sering dilupakan padahal merupakan hal utama untuk menjaga jaringan dari agar tetap stabil. Dalam keamanan hardware, server dan tempat penyimpanan data harus menjadi perhatian utama. Akses secara fisik terhadap server dan data-data penting harus dibatasi semaksimal mungkin.
Akan lebih mudah bagi pencuri data untuk mengambil harddisk atau tape backup dari server dan tempat penyimpanannya daripada harus menyadap data secara software dari jaringan. Sampah juga harus diperhatikan karena banyak sekali hacker yang mendatangi tempat sampah perusahaan untuk mencari informasi mengenai jaringan komputernya. Salah satu cara mengamankan hardware adalah menempatkan di ruangan yang memiliki keamanan yang baik. Lubang saluran udara perlu diberi perhatian karena dapat saja orang masuk ke ruangan server melaui saluran tersebut. Kabel-kabel jaringan harus dilindungi agar tidak mudah bagi hacker memotong kabel lalu menyambungkan ke komputernya.
Akses terhadap komputer juga dapat dibatasi dengan mengeset keamanan di level BIOS yang dapat mencegah akses terhadap komputer, memformat harddisk, dan mengubah isi Main Boot Record (tempat informasi partisi) harddisk. Penggunaan hardware autentifikasiseperti smart card dan finger print detector juga layak dipertimbangkan untuk meningkatkan keamanan.
2)      Keamanan software.
Sesuai dengan namanya, maka yang harus diamankan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak yang kita maksud disini bisa berupa sistem operasi, sistem aplikasi, data dan informasi yang tersimpan dalam komputer jaringan terutama pada server. Contohnya, jika server hanya bertugas menjadi router, tidak perlu software web server dan FTP server diinstal. Membatasi software yang dipasang akan mengurangi konflik antar software dan membatasi akses, contohnya jika router dipasangi juga dengan FTP server, maka orang dari luar dengan login anonymous mungkin akan dapat mengakses router tersebut.
Software yang akan diinstal sebaiknya juga memiliki pengaturan keamanan yang baik. Kemampuan enkripsi (mengacak data) adalah spesifikasi yang harus dimilki oleh software yang akan digunakan, khusunya enkripsi 128 bit karena enkripsi dengan sistem 56 bit sudah dapat dipecahkan dengan mudah saat ini. Beberapa software yang memiliki lubang keamanan adalah mail server sendmail dan aplikasi telnet. Sendmail memiliki kekurangan yaitu dapat ditelnet tanpa login di port (25) dan pengakses dapat membuat email dengan alamat palsu. Aplikasi telnet memiliki kekurangan mengirimkan data tanpa mengenkripsinya (mengacak data) sehingga bila dapat disadap akan sangat mudah untuk mendapatkan data.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah password. Sebaiknya diset panjang password minimum unutk mempersulit hacker memcahkan password. Password juga akan semakin baik jika tidak terdiri huruf atau angak saja, huruf kecil atau kapital semua, namun sebaiknya dikombinasi. Enkripsi dapat menambah keamanan jaringan dengan cara mengacak password dan username, baik dalam record di host maupun pada saat password dan username itu dilewatkan jaringan saat melakukan login ke komputer lain.
Routing tidak terlepas pula dari gangguan keamanan. Gangguan yang sering muncul adalah pemberian informasi palsu mengenai jalur routing (source routing pada header IP). Pemberian informasi palsu ini biasanya dimaksudkan agar datagram-datagram dapat disadap. Untuk mencegah hal seperti itu, router harus diset agar tidak mengijinkan source routing dan dalam protokol routing disertakan autentifikasi atau semacam password agar informasi routing hanya didapat dari router yang terpercaya.
PENGERTIAN CELAH KEAMANAN ATAU VULNERABILITY
Pengertian vulnerability pada dunia komputer adalah suatu kelemahan program/infrastruktur yang memungkinkan terjadinya exploitasi sistem. kerentanan (vulnerability) ini terjadi akibat kesalahan dalam merancang,membuat atau mengimplementasikan sebuah sistem. Vulnerability akan digunakan oleh hacker sebagai jalan untuk masuk kedalam sistem secara ilegal. Hacker biasanya akan membuat Exploit yang desesuaikan dengan vulnerability yang telah ditemukannya. Setiap aplikasi (service,desktop,web base) pasti memiliki celah atau vulnerability,hanya saja belum ketauan.lambat laun akan ditemukan juga oleh hacker. Tidak semua hacker jahat, jika celah keamanan ditemukan oleh hacker jahat (Black Hat) kemungkinan akan digunakan untuk meng exploit system untuk dia gunakan sendiri, atau exploit tersebut akan dilelang di “deep web” dan dijual nya ke penawar tertinggi. Tapi jika ditemukan oleh hacker baik (white hat) biasnaya dia akan melaporkan celah keamanan tersebut ke developer aplikasi tesebut agar diperbaiki  untuk perusahaan ternama seperti facebook, google, microsoft, dll, mereka akan memberi imbalan yang lumayan besar untuk penemu bug/vulnerabillity didalam sistem nya. Kenapa Vulnerability (Celah Keamanan)bisa terjadi ? Buatan manusia tidak ada yang sempurna,vulnerability/bug terjadi ketika developer melakukan kesalahan logika koding atau menerapkan validasi yang tidak sempurna sehingga aplikasi yang dibuatnya mempunyai celah yang memungkinkan user atau metode dari luar sistem bisa dimasukan kedalam program nya.
PENGERTIAN IDS (Intrusion Detection System)
Intrusion Detection System digunakan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. Intrusion adalah aktivitas tidak sah atau tidak diinginkan yang mengganggu konfidensialitas, integritas dan atau ketersediaan dari informasi yang terdapat di sebuah sistem. IDS akan memonitor lalu lintas data pada sebuah jaringan atau mengambil data dari berkas log. IDS akan menganalisa dan dengan algoritma tertentu akan memutuskan untuk memberi peringatan kepada seorang administrator jaringan atau tidak.
Dewasa ini ada banyak solusi untuk mengurangi resiko dari serangan atau threat pada sebuah sistem komputer. Intrusion Detection System (IDS) hanyalah salah satu dari sekian banyak contoh penanganan terhadap intrusion. Intrusion sendiri didefinisikan sebagai segala aktivitas yang bersifat mengganggu integritas, konfidensialitas, dan ketersediaan dari sumber daya atau resource. IDS umumnya merupakan sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi terhadap lalu lintas komunikasi data dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan penyusupan (termasuk kategori penyusupan atau tidak)dan terkadang memberikan penanganan terhadap susupan atau gangguan yang terjadi. Pendeteksian dilakukan IDS agar memblock gangguan jika segera dideteksi, bertindak sebagai deterrent (mencegah seseorang melakukan gangguan/intrusion), mengumpulkan informasi untuk meningkatkan keamanan.

TIPE DASAR IDS (Intrusion Detection System)
1.      Rule-based systems : berdasarkan atas database dari tanda penyusupan atau serangan yang telah dikenal. Jika IDS mencatat lalu lintas yang sesuai dengan database yang ada, maka langsung dikategorikan sebagai penyusupan.
2.      Adaptive systems: mempergunakan metode yang lebih canggih. tidak hanya berdasarkan database yang ada, tetapi juga membuka kemungkinan untuk mendeteksi terhadap bentuk-bentuk penyusupan yang baru.
Bentuk yang sering digunakan untuk komputer secara umum adalah rule-based systems. Pendekatan yang digunakan dalam rule-based systems ada 2, yaitu pendekatan pencegahan (preemptory) dan pendekatan reaksi (reactionary). Perbedaannya hanya masalah waktu saja. Pada pendekatan pencegahan, program pendeteksi penyusupan akan memperhatikan semua lalu lintas jaringan. Jika ditemukan paket yang mencurigakan maka program akan melakukan tindakan yang perlu. Pada pendekatan reaksi, program pendeteksi penyusupan, hanya mengamati file log. Jika ditemukan paket yang mencurigakan program juga akan melakukan tindakan yang perlu.
CARA KERJA IDS (Intrusion Detection System)
Ada beberapa cara bagaimana IDS bekerja. Cara yang paling populer adalah dengan menggunakan pendeteksian berbasis signature (seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa antivirus), yang melibatkan pencocokan lalu lintas jaringan dengan basis data yang berisi cara-cara serangan dan penyusupan yang sering dilakukan oleh penyerang. Sama seperti halnya antivirus, jenis ini membutuhkan pembaruan terhadap basis data signature IDS yang bersangkutan. Metode selanjutnya adalah dengan mendeteksi adanya anomali, yang disebut sebagai Anomaly-based IDS. Jenis ini melibatkan pola lalu lintas yang mungkin merupakan sebuah serangan yang sedang dilakukan oleh penyerang. Umumnya, dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk membandingkan lalu lintas yang sedang dipantau dengan lalu lintas normal yang biasa terjadi. Metode ini menawarkan kelebihan dibandingkan signature-based IDS, yakni ia dapat mendeteksi bentuk serangan yang baru dan belum terdapat di dalam basis data signature IDS. Kelemahannya, adalah jenis ini sering mengeluarkan pesan false positive. Sehingga tugas administrator menjadi lebih rumit, dengan harus memilah-milah mana yang merupakan serangan yang sebenarnya dari banyaknya laporan false positive yang muncul.

Teknik lainnya yang digunakan adalah dengan memantau berkas-berkas sistem operasi, yakni dengan cara melihat apakah ada percobaan untuk mengubah beberapa berkas sistem operasi, utamanya berkas log. Teknik ini seringnya diimplementasikan di dalam HIDS, selain tentunya melakukan pemindaian terhadap log sistem untuk memantau apakah terjadi kejadian yang tidak biasa.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ((Intrusion Detection System)
Berikut adalah kelemahan dan kelebihan yang terdapat pada IDS (Intrusion Detection System), kelemahan dan kelebihannya adallah sebagai berikut :
1.      Dapat mendeteksi “external hackers” dan serangan jaringan internal.
2.      Dapat disesuaikan dengan mudah dalam menyediakan perlindungan untuk keseluruhan jaringan.
3.      Dapat dikelola secara terpusat dalam menangani serangan yang tersebar dan bersama-sama.
4.      Menyediakan pertahanan pada bagian dalam.
5.      Menyediakan layer tambahan untuk perlindungan.
6.      IDS memonitor Internet untuk mendeteksi serangan.
7.      IDS membantu organisasi utnuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan keamanan yang efektif.
8.      IDS  memungkinkan anggota non-technical untuk melakukan pengelolaan keamanan menyeluruh.
9.      Adanya pemeriksaan integritas data dan laporan perubahan pada file data.
10.  IDS  melacak aktivitas pengguna dari saat masuk hingga saat keluar.
11.  IDS menyederhanakan sistem sumber informasi yang kompleks.
12.  IDS memberikan integritas yang besar bagi infrastruktur keamanan lainnya
Namun disamping itu IDS (Intrusion Detection System) terdapat beberapa kekurangan, beberapa kekurangan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Lebih bereaksi pada serangan daripada mencegahnya.
2.      Menghasilkan data yang besar untuk dianalisis.
3.      Rentan terhadap serangan yang “rendah dan lambat”.
4.      Tidak dapat menangani trafik jaringan yang terenkripsi.
5.      IDS hanya melindungi dari karakteristik yang dikenal.
6.      IDS tidak turut bagian dalam kebijakan keamanan yang efektif, karena dia harus diset terlebih dahulu.
7.      IDS tidak menyediakan penanganan kecelakaan.
8.      IDS tidak mengidentifikasikan asal serangan.
9.      IDS hanya seakurat informasi yang menjadi dasarnya.
10.  Network-based IDS rentan terhadap “overload”.
11.  Network-based IDS dapat menyalahartikan hasil dari transaksi yang mencurigakan.
12.  Paket terfragmantasi dapat bersifat problematis

Sumber refrensi :
-          http://ecgalery.blogspot.co.id/2010/06/ids-intrusion-detection-system.html
-          Raharjo, Budi Handbook :Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet
-          Agus Fanar Syukri, Masa Depan Sekuriti Informasi Artikel Populer IlmuKomputer.Com diambil dari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar